KERICUHAN terjadi saat perwakilan Heru Nursyamsi, pengklaim Sultan Kraton Kasepuhan, keluar dari markas Macan Ali di Cirebon, Rabu siang. Massa yang sudah kesal langsung mengusirnya dari area Keraton Kasepuhan. Petugas kepolisian bersama Laskar Macan Ali yang mengawal, kewalahan menghadapi amarah massa.
Keributan mereda setelah Heru Nursyamsi masuk mobil dan meninggalkan area tersebut. Polemik tahta Sultan Keraton Kasepuhan sudah terjadi sejak wafatnya Sultan Sepuh Pangeran Adipati Arif Natadingrat pada 2020. Laskar Macan Ali yang berupaya mediasi konflik perebutan takhta keraton kasepuhan ini akan memanggilnya dua orang yang mengklaim sebagai sultan kasepuhan yakni Raharjo Jali dan Heru Nusyamsi .
Keduanya mengklaim memiliki bukti otentik sebagai Sultan dan menolak Luqman Zulkaedin yang saat ini duduk sebagai sultan sepuh lima belas keraton kasepuhan. Laskar Macan Ali akan mengumpulkan tiga pihak tersebut bersama dengan ahli sejarah dan forkopimda untuk membahas konflik ini.
Ketua Laskar Macan Ali, Prabu Diaz Setiadi menjelaskan sampai saat ini yang saya tahu mengklaim kesepuhan di luar pangeran raja lukman Heru Nursamsi dan Rahardjo. Tapi sebetulnya bisa dirundingkan, tidak ada masalah.
(Maruf El Rumi)